catatan libur panjang

Ini adalah masa libur panjang, namun menghabiskan waktu hanya di kursi, melihat photo-photo orang jalan-jalan. Ini bukan kali pertama harus menyendiri di waktu libur. Tak terhitung ke berapa kali hanya menyendiri.



---

Sebenarnya bisa tertawa, liburan, menghabiskan uang dan bersenang-senang, semua adalah pilihan, namun di sela liburan, ingin mewujudkan mimpi dan harapan. Harapan untuk menuliskan buku kedua. Tak banyak kenikmatan dan kesenangan yang dirasakan, selain di tempat kaku menuliskan perasaan dan edit buku. Berharap sebelum usia berakhir ada banyak tulisan yang selesai.


---
Lebih baik menulis daripada mengikuti kemauan daging. Harus membiasakan diri dengan kesendirian, melatih diri untuk bangkit dari nafsu. Harus menjadi orang yang berhasil kelak, apapun caranya melalui menulis adalah jalan terbaik.



---
Sebelum usia berakhir, ingin sekali berguna bagi banyak orang. Layaknya seperti air yang berguna, ingin menjadi penyejuk bagi orang lain. Dalam masa penantian dan pergumulan dengan Tuhan, Seolah tidak akan memiliki waktu yang panjang. Oleh karenanya tak baik jika menyia-nyiakan.



---
Sebelum usia berakhir ingin sekali mewujudkan banyak hal. Lebih banyak menghabiskan waktu sendiri dengan Tuhan, berdoa, bernyanyi, dan membaca. Jika itu sudah terlaksana, tak perlu lagi melawan diri untuk kesia-siaan. Hati akan senantiasa melewati jalan tanpa mata serong dan tak berkelok.



---
Tuhan catatan terakhir, Engkau mengetahui siapa diri, apa yang dilakukan kepada orang kecil. Bagaimana menginginkan sesama bangkit dan beroleh kehidupan yang lebih layak. Bahkan tidak pernah merencanakan kejahatan kepada orang kecil. Biarlah bebas dari nafsu dan ketamakan.



---
Sekali lagi bukan kekayaan yang dipinta, namun hanya melepas hawa nafsu dari daging. Nafsu telah membuang-buang hari-hari. Aturan banyak hal yang bisa dilakukan, banyak orang yang bisa dikembangkan. Namun karena nafsu, diri sendiri terbuang bagaikan sampah di jalanan.

Komentar

Postingan Populer