Draft Pesan

Buku ini menceritakan keseharian, banyak keraguan, permasalahan yang dihadapi. Salah satu yang paling susah dikendalikan adalah sering jatuh dalam hawa nafsu. nafsu ini bukan melulu terkait birahi, namun juga mabuk, panas hati (marah), ketamakan makanan, dan rasa iri.

Definisi nafsu menurut kbbi : nafsu/naf·su/ n 1 keinginan (kecenderungan, dorongan) hati yang kuat: karena kecewa, -- nya untuk belajar mulai berkurang; 2 dorongan hati yang kuat untuk berbuat kurang baik; hawa nafsu: tidak mungkin hal baik itu dilakukan tanpa melawan -- pribadi; 3 selera; gairah atau keinginan (makan): ikan asin dan sayur asam menambah -- makan; 4 panas hati; marah; meradang: -- nya meluap ketika melihat saingannya itu;-- nafsi, raja di mata, sultan di hati, pb berbuat sekehendak hati sendiri.

Sumber: https://kbbi.web.id/nafsu

Buku “Teguran dan Syukur”  adalah kumpulan catatan kesaharian. Buku ini menceritakan bagaimana dalam hidup sering mendapatkan teguran. Sinonim teguran bisa peringatan, kritikan, nasihat atau pengajaran. Contoh teguran dalam hidup sangat banyak, namun dalam buku ini lebih ke arah teguran melalui cobaan. Kalau di cari sinonim dari kata cobaan bisa godaan, pukulan, tamparan atau ujian.  

Teguran melalui cobaan, cobaan bisa berupa sakit, tanda dan sebagainya. Godaan bisa berupa nafsu, iri, dengki.

Kadang juga  masih banyak yang belum sesuai dengan rancangan, walaupun kadang sudah merencanakan akan melakukan Hal ini, namun kadang kala godaan untuk tidur, buka sosial media, bersifat iri, cemburu, patah semangat, kehilangan gairah untuk bekerja, dan masih banyak hal negatif yang menjadi penghambat kebaikan sehari hari.

Misalnya kita melihat orang yang lebih baik dari kita baik itu dari segi ekonomi, status, keluarga, atau karir. Punya pasangan, pekerjaan mapan, jalan-jalan kesana kemari, makan di tempat-tempat mewah. Sementara hidup kita hanya begitu-begitu saja. Begitu menyedihkan hidup sendirian, tinggal di kos-kosan, wajah pas-pasan. Saya jadi suka merasa jatuh, tak mengingat bahwa ada sisi lain yang Tuhan berikan. Bukan alasan untuk iri atau cemburu dengan yang mereka miliki.

Proses untuk menjauhkan rasa iri adalah hal yang sulit. Uninstall instagram, facebook, linkedin dan sosial media lain nya. Lebih memilih mengurung diri di kamar. Tak membuka sosial media. Namun godaan dan kebosanan tak bisa dihindarkan, jadinya membuka sosial media dari web.

Saya juga sudah berusaha tidak menyalakan hp setiap malam, biar tidur bisa lebih baik. Dan ternyata memang sangat membantu memperbaiki waktu tidur.

2 Minggu proses menulis buku ini saya mematikan hp 10 hari, tidak bisa membuka WA, pesan, atau panggilan lainya. Begitu sulit untuk mengorder makanan. Alhasil setiap hari saya habiskan di cafe 24 jam seperti MC donald, kadang pulang ke kosan jam tengah 5. Jika ada yang akan dikerjakan salah tak ingin menggunakan waktu begitu baik. Aku ingin menggunakan waktu libur ini untuk suatu hal yang lebih berguna. Waktu 10 hari ternyata tak cukup untuk menuliskan 1 buku, sudah berusaha menggunakan waktu dengan baik, namun kadang bisa menghabiskan 1-2 jam di sosial media.

Terlepas dari semua yang kurang dalam diri, saya terkadang perlu mengapresiasi diri, ketika mampu menuruti komitmen, untuk tidak menggunakan hp 10 hari, bangun lebih pagi, mencuci pakaian sendiri, membersihkan kosan, olah raga sekitar 1 jam sehari, makan lebih sehat,  tidur lebih teratur (setidaknya rata-rata 7 jam per hari).

Masa 10 hari ini banyak belajar tentang menghargai waktu, tak banyak menghabiskan waktu di sosial media, lebih memilih mengerjakan target, jarang berbicara dengan orang , lebih banyak sendiri dan mengevaluasi pekerjaan.

Catatan ini ingin menjadi inspirasi atau sumber bacaan untuk orang lain, menceritakan, bahwasanya bahwa bukan cuma mereka saja yang menghadapi masalah, tidak seperti yang tampak, terlihat tidak ada masalah, namun kenyataan, sangat banyak yang disembunyikan. Karena masalah dan keraguan yang kita miliki tak semestinya kita ceritakan. Lebih baik hanya menunjukkan momen-momen bahagia, agar orang lain juga tidak berpandangan negatif. Tetapi terkadang kalau kita hanya membagikan momen bahagia, justru ada orang yang malah makin sakit hati, berpikiran bahwa kita sedang pamer, dan mereka jadinya sakit hati.