jangan lesu jiwaku
Terkadang kita befikir pendek, dan membuat kegagalan itu menjadi hal yang besar. Sama halnya dengan kejadian saat ini, lantaran saya gagal mata kuliah ini, pikiran saya menjadi sangat negatif,
persaan sedih, stress.
Selalu bertanya-tanya kenapa-kenapa Tuhan?
Aku tak habis fikir kenapa aku bisa gagal, menyelesaikan permasalahan yang begitu gampang. Hanya bisa menyesal, dan menyesal. Dalam kondisi pikiran yang buntu atau panik, maka hal yang mudah sekalipun menjadi sangat sulit.
Aku takut sekali mengecewakan keluargaku, saya menelepon Ibu kemarin, bahwa semua ujianku baik-baik saja, saya berbohong agar Ibu bisa tenang tanpa memikirkanku. Biarlah ini menjadi catatan. Kalau dihitung-hitung sudah ada ribuan kali aku mersakan hal seperti ini, oh kenapa aku begitu sial, dan aku mencoba menghakimi diriku sendiri.
Hai.. diri jangan berkecil hati, lupakan semua yang terjadi. Langkahkan kakimu dan pandang ke depan. Jika tidak ingin mendapat kesalahan yang sama, maka teruslah berjalan. Kesedihan semalam biarlah berlalu. Pandang ke depan, Tuhan sudah mengatur yang terbaik untuk mu, jangan pernah
berfikir negatif terhadap kegagalan. Tidak ada yang bisa kita lakukan lagi, hanya memperbaiki yang di depan.
Ingat diriku, jikalaupun kamu akan gagal, dan kembali
Kuatkan hatimu, karena engkau hanya abu
Sungguh tak seharusnya bersungut-sungut
Tak bisa air mataku berhenti mengalir
Semakin mencekam dengan derai hujan dingin di ruangan ini
Aku merasakan pelukan hangat Tuhanku
Tangisan ini menguatkanku
Tak ada tempatku mengadu, hanya dalam doa aku mengais sebuah harapan baru
Jiwaku, jangan lesu, semua ada masanya
persaan sedih, stress.
Selalu bertanya-tanya kenapa-kenapa Tuhan?
Aku tak habis fikir kenapa aku bisa gagal, menyelesaikan permasalahan yang begitu gampang. Hanya bisa menyesal, dan menyesal. Dalam kondisi pikiran yang buntu atau panik, maka hal yang mudah sekalipun menjadi sangat sulit.
Aku takut sekali mengecewakan keluargaku, saya menelepon Ibu kemarin, bahwa semua ujianku baik-baik saja, saya berbohong agar Ibu bisa tenang tanpa memikirkanku. Biarlah ini menjadi catatan. Kalau dihitung-hitung sudah ada ribuan kali aku mersakan hal seperti ini, oh kenapa aku begitu sial, dan aku mencoba menghakimi diriku sendiri.
Hai.. diri jangan berkecil hati, lupakan semua yang terjadi. Langkahkan kakimu dan pandang ke depan. Jika tidak ingin mendapat kesalahan yang sama, maka teruslah berjalan. Kesedihan semalam biarlah berlalu. Pandang ke depan, Tuhan sudah mengatur yang terbaik untuk mu, jangan pernah
berfikir negatif terhadap kegagalan. Tidak ada yang bisa kita lakukan lagi, hanya memperbaiki yang di depan.
Ingat diriku, jikalaupun kamu akan gagal, dan kembali
Kuatkan hatimu, karena engkau hanya abu
Sungguh tak seharusnya bersungut-sungut
Tak bisa air mataku berhenti mengalir
Semakin mencekam dengan derai hujan dingin di ruangan ini
Aku merasakan pelukan hangat Tuhanku
Tangisan ini menguatkanku
Tak ada tempatku mengadu, hanya dalam doa aku mengais sebuah harapan baru
Jiwaku, jangan lesu, semua ada masanya
Komentar
Posting Komentar
Lamhot: