Catatan Akhir Tahun 2019
Catatan akhir tahun, dalam penghujung tahun ini saya ingin mengucapkan yang sebesar-besarnya kepada Tuhan
Bukan hanya karena berkat yang didapatkan, namun karena mendapatkan banyak pejalaran kehidupan.
Saya melalui banyak cobaan, mulai dari gagal interview visa, gagal matrikulasi, mengulang
1 mata kuliah, gagal publish buku dan kegagalan lain. Namun setelah itu, banyak hal baik yang datang.
Berikut adalah pejaran dalam tahun ini, dan sangat penting dalam era digital yang dengan mudahnya
memberikan pandangan salah kepada seseorang (salah persepsi).
1. Satu hal yang ku percaya bahwa kegagalan adalah proses pendewasaan iman, proses untuk mencapai kebaikan.
2. Ada banyak kebaikan dari kegagalan, selama mampu untuk bangkit dan melupakan.
Tidak perlu harus tergesa-gesa, karena hidup ini adalah marathon, utamanya harus tetap konstan.
3. Pikiranku tak hanya sebatas iri dan kecemburuan, namun lebih menerima dan tak memikirkan mengapa terjadi
dan tak berandai-andai.
4. Tujuan hidup bukan untuk menjadi kaya, bukan untuk menjadi orang terkenal,
atau ingin seperti orang lain. Utamanya adalah berguna dan menjadi sumber kebaikan bagi orang lain.
5. Kesombongan hanyalah ego, karena tidak memahami keseluruhan sudut hidup.
6. Tidak perlu berfikir mengubah orang lain karena kesalahannya, tetapi lebih menerima
karena hanya dia sendiri yang bisa mengubah itu.
7. Kedewasaan menaggapi dan menyelesaikan persoalan adalah kunci berdamai dengan orang lain.
Lebih sering mendengar, mengamati, memuji, berterima kasih, dan memaafkan daripada memberikan sanggahan.
8. Kebaikan bukan suatu hal yang perlu diingat, karena Tuhan tidak pernah
melupakan itu, sebaliknya kejahatan yang kita lakukan juga akan tercatat. Dunia ini adalah karma
dan tak bisa dipungkiri itu terjadi dalam sepanjang perjalanan.
9. Melakukan kesalahan adalah hal yang wajar, jangan hakimi diri sendiri,
harus cepat move on.
Semoga tulisan ini berguna dan memberikan sedikit gambaran bagi teman-teman :).
Bukan hanya karena berkat yang didapatkan, namun karena mendapatkan banyak pejalaran kehidupan.
Saya melalui banyak cobaan, mulai dari gagal interview visa, gagal matrikulasi, mengulang
1 mata kuliah, gagal publish buku dan kegagalan lain. Namun setelah itu, banyak hal baik yang datang.
Berikut adalah pejaran dalam tahun ini, dan sangat penting dalam era digital yang dengan mudahnya
memberikan pandangan salah kepada seseorang (salah persepsi).
1. Satu hal yang ku percaya bahwa kegagalan adalah proses pendewasaan iman, proses untuk mencapai kebaikan.
2. Ada banyak kebaikan dari kegagalan, selama mampu untuk bangkit dan melupakan.
Tidak perlu harus tergesa-gesa, karena hidup ini adalah marathon, utamanya harus tetap konstan.
3. Pikiranku tak hanya sebatas iri dan kecemburuan, namun lebih menerima dan tak memikirkan mengapa terjadi
dan tak berandai-andai.
4. Tujuan hidup bukan untuk menjadi kaya, bukan untuk menjadi orang terkenal,
atau ingin seperti orang lain. Utamanya adalah berguna dan menjadi sumber kebaikan bagi orang lain.
5. Kesombongan hanyalah ego, karena tidak memahami keseluruhan sudut hidup.
6. Tidak perlu berfikir mengubah orang lain karena kesalahannya, tetapi lebih menerima
karena hanya dia sendiri yang bisa mengubah itu.
7. Kedewasaan menaggapi dan menyelesaikan persoalan adalah kunci berdamai dengan orang lain.
Lebih sering mendengar, mengamati, memuji, berterima kasih, dan memaafkan daripada memberikan sanggahan.
8. Kebaikan bukan suatu hal yang perlu diingat, karena Tuhan tidak pernah
melupakan itu, sebaliknya kejahatan yang kita lakukan juga akan tercatat. Dunia ini adalah karma
dan tak bisa dipungkiri itu terjadi dalam sepanjang perjalanan.
9. Melakukan kesalahan adalah hal yang wajar, jangan hakimi diri sendiri,
harus cepat move on.
Semoga tulisan ini berguna dan memberikan sedikit gambaran bagi teman-teman :).
Komentar
Posting Komentar
Lamhot: