Ibu


Inong(Ibu)
Mengingat hari ini adalah hari ibu, jadi saya ingin bercerita.
Masih sangat segar dalam kenangan bagaimana, masa-masa hidup keluarga kami
yang susah. Mengingat bapa adalah petani dan gaji guru tidak seberapa.
Untuk mencukupi jajan, ongkos dan uang sekolah (5 anak), ibu dan kakak-kakakku selalu bagun
jam 5 untuk menyiapkan jualan mie, gorengan, bubur, es, dan lain-lain.
Bahkan, sampai keliling kampung menampung kemiri untuk dijual kembali.

Dia selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk anaknya, tak pernah
lupa membeli susu terlepas dari lauk yang kurang.
Banyak cobaan, perjuangan yang dia lalui dalam karir
dan perselisihan di lingkungan.

Bagiku, ibu adalah teladan yang luar biasa
Semangat juang yang tinggi untuk belajar
Hingga menjadi kepala sekolah
Aku akui, kami hampir sama bukan orang yang pintar
Tapi dia orang yang tekun dan ulet
Pagi-pagi betul, kadang dia sudah belajar dan mengerjakan pekerjaan

Tak pernah memaksa anaknya harus bagaimana
Yang dilakukan hanya memberi dukungan
Dan ingat betul, ketika saya ada mata kuliah gagal
Ibu sampai menangis berdoa melalui telepon
Betapa dia sangat mengasihi anaknya
Setiap menelepon selalu bertanya “masih ada uangmu?, kalau 
tidak nanti mamak kirim ya”.
Walaupun saya sudah bekerja.
Dia tak pernah sekalipun meminta uang

Setiap makan, kalau ada nasi dingin
Dia akan menghabiskan itu, dan nasi yang baru untuk kami
Jika ada sisa sedikit lauk
Yang dia makan hanya kuah atau bumbu, sisa lauknya untuk kami
Tak ada sikap egois, selalu anaknya yang diutamakan, kemudian dirinya

Memang betul seperti lagu “kasih ibu kepada beta,
tak terhingga sepanjang masa, hanya memberi
tak harap kembali…”.



Komentar

Postingan Populer